Pantun Nyindir – Bicara tentang pantun, siapa yang tak kenal dengan salah satu peribahasa di Indonesia ini? Bahkan, sejak 2020, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) alias Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa saja menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Dunia usungan Indonesia bersama Malaysia. Kalau sudah begini, pantun tentunya memiliki ciri khas tersendiri dan populer digunakan, bukan?
Dalam kehidupan sehari-hari pun, kita sering kali menemukan bentuk pantun di mana-mana. Misalnya, di buku pelajaran, mendengar dari orang-orang yang tengah mengobrol, bahkan membacanya melalui kutipan cerita di dalam novel. Sebagai salah satu jenis puisi, pantun tentunya dapat dilihat dan didengar.
Selain itu, dalam acara-acara tertentu, kita tak jarang menemui pantun digunakan untuk membuka, membangkitkan semangat peserta di tengah-tengah acara, hingga untuk menutup acara itu sendiri. Namun, banyak dari kita yang menikmati pantun tanpa sempat sepenuhnya mengenal dasar-dasar dari pantun itu sendiri. Terlebih, pantun sindiran. Jadi, mari kita kupas pantun dan belajar menyindir lewat sana!
Pantun Nyindir untuk Teman
Banyak buah dibawa paman Buah matang dari rumah belakang Bagaimana disebut teman Dia menusuk dari belakang
Pantun ini menyindir perilaku teman yang menyakiti temannya sendiri secara diam-diam dari belakang. Menurut pantun ini, orang yang berbuat demikian tak pantas disebut teman. Pada dua baris tumpuan, terdapat sampiran yang masuk akal.
Sungguh segar buah beri Yang matang baunya wangi Beribu maaf telah kuberi Beribu salah dia ulangi
Pastinya menyebalkan, bukan, jika kita telah memaafkan kesalahan teman tersayang, tetapi kesalahan yang sama selalu saja diulanginya. Tak hanya teman, bahkan orang yang tidak terlalu dekat pun bisa membuat kita kesal dengan kelakuan demikian.
Ada banyak bunga di taman Ada tulip ada kamboja Katanya orang mengaku teman Kalau ada maunya saja
Pantun nyindir yang satu ini juga sangat cocok dengan perangai banyak “teman”. Ada mereka yang hanya akan datang pada kita jika butuh saja, tetapi menghilang saat kita balik membutuhkan mereka.
Di taman ada air mancur Sekitarnya ada burung perkutut Kusangka teman yang jujur Rupanya musuh dalam selimut
Serupa dengan contoh pantun pertama, pantun nyindir yang satu ini juga bisa menjadi variasi menyindir teman yang diam-diam merugikan dan menjatuhkan kita. Meski berkedok teman, pasti ada saja orang yang diam-diam iri akan apa yang kita lakukan.
Ada baju bergambar hati Sudah lama tak terpakai Lain di mulut lain di hati Berteman hanya melukai
Masih serupa dengan contoh lain, variasi pantun ini bisa menunjukkan kreativitas kita dalam menyindir seseorang dengan gaya. Kepada mereka yang berbeda perkataan dan perasaan, janganlah banyak melukai teman sendiri!
Masakan enak ditambah bawang Sedap dimakan bersama teman Orang sombong pasti terbuang Tak punya saudara tak punya teman
Sifat sombong adalah satu dari sekian banyak sikap yang tidak disukai masyarakat. Jadi, tak heran jika mereka yang memiliki sifat demikian terancam tak memiliki teman atau saudara yang rela berkorban untuknya.
Ada sofa rasanya nyaman Bahan lembut banyak lipatan Kenapa dia mengaku teman Tapi berbuat penghianatan
Grameds bisa sekali menyebutkan pantun ini saat bertemu dengan teman yang sudah pasti berkhianat. Sebab, mereka terkadang masih saja mengaku sebagai teman meski telah menyakiti kita.
Sungguh enak buah ceri Ditambah gula dari si Ani Teman sejati susah dicari Teman palsu banyak di sini
Contoh pantun seperti ini sangat cocok dilantunkan saat kita tengah bersantai di bawah pohon ceri, Grameds. Sambil meratapi nasib, sekalian menyindir berkedok ngobrol dengan teman-teman di sekitar.
Ada palang jangan disentuh Wajib patuh karena perintah briptu Cuma datang saat butuh Teman kah kalau begitu?
Pantun ini sangat cocok ditujukan pada teman yang hanya datang saat butuh, Grameds. Namun, apakah mereka pantas disebut teman?
Ada Sampiran, Ada Isi
Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian, terdapat dua bagian dalam pantun: tumpuan dan isi. Tumpuan ditulis dalam dua baris bagian atas, sedangkan isi tertuang dalam dua baris sisanya.
Lebih jauh, biasanya orang tak memasukkan makna khusus dalam tumpuan yang mereka buat. Namun, alangkah baiknya jika kita bisa membuat tumpuan pantun yang terkait dan bisa menjadi cerminan isi.
Kesimpulan Pantun Nyindir
Menurut Grameds, bagaimana rasanya menyindir dengan pantun? Meski bersifat menyindir, pantun dapat membuat kata-kata jadi tampak seperti candaan dan penuh jenaka. Kita pun dapat menyampaikan maksud hati tanpa benar-benar menyakiti dan merusak hubungan yang ada.
Mengenal pantun sebagai salah satu jenis puisi lama sangat bermanfaat. Selain bisa menjadi lebih kreatif merangkai kata, kita juga mendapat wawasan lebih luas tentang puisi ala Indonesia dan sastra tanah air. Ini pun dapat menjadi salah satu bidang yang dapat digarap demi melestarikan warisan budaya kita. Terlebih, sampai saat ini, banyak orang yang menyukai jenis puisi dan menganggapnya indah.
Selain contoh pantun nyindir yang telah diulas di atas, kamu juga bisa belajar membuat pantun dengan membaca buku-buku mengenai pantun. Dengan banyaknya buku yang tersedia di gramedia.com Grameds bisa memanfaatkannya untuk mempelajari pantun bersama #SahabatTanpaBatas! Dengan memanfaatkan buku, kamu bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Sevilla Nouval Evanda
Pantun Nyindir – Bicara tentang pantun, siapa yang tak kenal dengan salah satu peribahasa di Indonesia ini? Bahkan, sejak 2020, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) alias Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa saja menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Dunia usungan Indonesia bersama Malaysia. Kalau sudah begini, pantun tentunya memiliki ciri khas tersendiri dan populer digunakan, bukan?
Dalam kehidupan sehari-hari pun, kita sering kali menemukan bentuk pantun di mana-mana. Misalnya, di buku pelajaran, mendengar dari orang-orang yang tengah mengobrol, bahkan membacanya melalui kutipan cerita di dalam novel. Sebagai salah satu jenis puisi, pantun tentunya dapat dilihat dan didengar.
Selain itu, dalam acara-acara tertentu, kita tak jarang menemui pantun digunakan untuk membuka, membangkitkan semangat peserta di tengah-tengah acara, hingga untuk menutup acara itu sendiri. Namun, banyak dari kita yang menikmati pantun tanpa sempat sepenuhnya mengenal dasar-dasar dari pantun itu sendiri. Terlebih, pantun sindiran. Jadi, mari kita kupas pantun dan belajar menyindir lewat sana!
Kumpulan Pantun Tahun Baru 2024
Nah, itulah tadi kumpulan pantun tahun baru yang keren dan lucu untuk ucapan di sosial media. Semoga membantu!
Memahami yang Dimaksud dengan Pantun
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, pantun diartikan dalam tiga kategori. Sebagai kata benda, pantun berarti bentuk puisi Indonesia yang tiap baitnya (kuplet) biasanya terdiri dari empat baris bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua untuk tumpuan (sampiran) dan baris ketiga dan keempat sebagai isi. Pantun juga berarti peribahasa sindiran.
Selaku arkais atau istilah yang tidak lazim, pantun berlaku sebagai jawaban. Misalnya, terhadap suatu tuduhan yang ditujukan pada kita. Sementara itu, pantun juga terkait puisi tradisional asal Sunda berpola oktosilabik yang berisi kisah sejarah.
Pantun memiliki berbagai jenis yang dapat dipilih sesuai situasi yang membutuhkannya. Bahkan, jenis pantun tergolong cukup banyak, termasuk pantun sindiran yang kadang tercakup pula dalam pantun jenaka.
Punya Pola Tulisan
Pola tulisan khas pantun inilah yang membuat kita merasa keren saat membacanya. Pada dasarnya, pola tulisan pada pantun berupa a-a-a-a atau a-b-a-b. Jarang yang menggunakan pola lain karena masih rancu benar tidaknya, Grameds.
Pantun yang Ada di Luar Negeri
Pantun memang dapat disebut berasal dari Indonesia. Meski begitu, kita punya negara tetangga yang pada nyatanya memiliki warisan budaya yang sama, yaitu Malaysia. Meski kedua negara ini kerap diwarnai dengan klaim budaya, kali ini, pantun justru melahirkan kerja sama multinasional yang membuatnya sukses tercap sebagai warisan budaya nonbenda UNESCO.
Jadi, pada dasarnya, pantun juga ada di Malaysia dengan bentuk yang tak jauh berbeda dengan di tanah air. Lebih lazim, pantun ini disebut sebagai pantun melayu. Berikut contoh pantun melayu dalam berbagai aspek:
Kesimpulan Pantun Nyindir
Menurut Grameds, bagaimana rasanya menyindir dengan pantun? Meski bersifat menyindir, pantun dapat membuat kata-kata jadi tampak seperti candaan dan penuh jenaka. Kita pun dapat menyampaikan maksud hati tanpa benar-benar menyakiti dan merusak hubungan yang ada.
Mengenal pantun sebagai salah satu jenis puisi lama sangat bermanfaat. Selain bisa menjadi lebih kreatif merangkai kata, kita juga mendapat wawasan lebih luas tentang puisi ala Indonesia dan sastra tanah air. Ini pun dapat menjadi salah satu bidang yang dapat digarap demi melestarikan warisan budaya kita. Terlebih, sampai saat ini, banyak orang yang menyukai jenis puisi dan menganggapnya indah.
Selain contoh pantun nyindir yang telah diulas di atas, kamu juga bisa belajar membuat pantun dengan membaca buku-buku mengenai pantun. Dengan banyaknya buku yang tersedia di gramedia.com Grameds bisa memanfaatkannya untuk mempelajari pantun bersama #SahabatTanpaBatas! Dengan memanfaatkan buku, kamu bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Sevilla Nouval Evanda
Pantun Nyindir – Bicara tentang pantun, siapa yang tak kenal dengan salah satu peribahasa di Indonesia ini? Bahkan, sejak 2020, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) alias Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa saja menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Dunia usungan Indonesia bersama Malaysia. Kalau sudah begini, pantun tentunya memiliki ciri khas tersendiri dan populer digunakan, bukan?
Dalam kehidupan sehari-hari pun, kita sering kali menemukan bentuk pantun di mana-mana. Misalnya, di buku pelajaran, mendengar dari orang-orang yang tengah mengobrol, bahkan membacanya melalui kutipan cerita di dalam novel. Sebagai salah satu jenis puisi, pantun tentunya dapat dilihat dan didengar.
Selain itu, dalam acara-acara tertentu, kita tak jarang menemui pantun digunakan untuk membuka, membangkitkan semangat peserta di tengah-tengah acara, hingga untuk menutup acara itu sendiri. Namun, banyak dari kita yang menikmati pantun tanpa sempat sepenuhnya mengenal dasar-dasar dari pantun itu sendiri. Terlebih, pantun sindiran. Jadi, mari kita kupas pantun dan belajar menyindir lewat sana!
Punya Pola Tulisan
Pola tulisan khas pantun inilah yang membuat kita merasa keren saat membacanya. Pada dasarnya, pola tulisan pada pantun berupa a-a-a-a atau a-b-a-b. Jarang yang menggunakan pola lain karena masih rancu benar tidaknya, Grameds.